WahanaNews-Babel | Untuk memperkuat infrastruktur kelistrikan serta mengantisipasi gangguan pemadaman di Pulau Madura, Jawa Timur, PT PLN (Persero) membangun saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kV Kedinding hingga TX Bangkalan sirkit 3 dan 4
Executive Vice President Kontruksi, Jawa, Madura, Bali, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (MKJ), Ratnasari Sjamsuddin di Surabaya mengatakan infrastruktur itu akan memiliki panjang lintasan 39,247 KMS, dan direncanakan beroperasi pada 2023.
Baca Juga:
Cegah Pemadaman Meluas, PLN NTB Percepat Pemeliharaan PLTU Jeranjang
Ratnasari mengatakan, pembangunan infrastruktur itu juga diharapkan mengurangi beban transmisi eksisting, dan mengantisipasi tingginya pertumbuhan kelistrikan di Madura, khususnya setelah proses pandemi menjadi endemi.
Ia menyebut, pembangunan infrastruktur kelistrikan ini sangat diperlukan, sebab saat ini wilayah Madura hanya disokong oleh 2 sirkit yaitu SUTT 150 kV Ujung/Kenjeran- SKTT 150 kV Suramadu 1 & 2 dan SUTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur yang pemakaiannya hampir melebihi batas atau overload, dengan beban puncak hampir 90 persen.
"Dengan dibangunnya sirkit 3 dan 4 ini, nantinya menjadi upaya mitigasi untuk menjaga keberlangsungan pasokan, dan meningkatkan keandalan kelistrikan, di mana jika terjadi gangguan di salah satu sirkit, sirkit lainnya dapat menopang tanpa mengalami pemadaman," katanya.
Baca Juga:
Hindari Bahaya, PLN Aceh Padamkan Listrik di 3 Lokasi Terdampak Banjir
Ia juga mengapresiasi dukungan dari Kementerian PUPR serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dalam proses penerbitan perizinan.
"Kami harap seluruh insan PLN di lapangan terus bekerja keras dalam mewujudkan proses pengerjaan infrastruktur ini," katanya, Jumat (27/5/2022).
Ia menyebut, pembangunan infrastruktur kelistrikan ini sangat diperlukan, sebab saat ini wilayah Madura hanya disokong oleh 2 sirkit yaitu SUTT 150 kV Ujung/Kenjeran- SKTT 150 kV Suramadu 1 & 2 dan SUTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur yang pemakaiannya hampir melebihi batas atau overload, dengan beban puncak hampir 90 persen.