WahanaNews-Babel | Perusahaan Listrik Negara (PT PLN Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung, resmikan listrik perdesaan di Pulau Rengit, Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Kamis (05/01).
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh PJ Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, Executive Vice President Operasi Distribusi Sumatera-Kalimantan PLN Agung Nugraha, General Manager PLN UIW Babel, Ajrun Karim, Bupati Belitung Sahani Saleh dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Belitung Ansori.
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
Acara tersebut turut dihadiri Manager Unit Pelaksana Pembangunan Kelistrikan Bangka Belitung (UP2K Babel) Yusmarti, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Belitung Dody Sunaryadi, Selain itu juga dihadiri Kakansar Bangka Belitung, Jajaran Forkopimda Kabupaten Belitung: Danlanud Hanandjoeddin, Polres Belitung, Kejari Belitung, dan serta warga setempat.
PJ Gubernur Babel menyampaikan apresiasi terhadap PLN atas upaya yang telah dilakukan untuk melistriki pulau-pulau di Provinsi Bangka Belitung khususnya Pulau Rengit.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada PLN dan masyarakat yang sudah kooperatif bersama-sama membangun listrik perdesaan di Pulau Rengit. Program pemerintah untuk melistriki desa-desa khususnya pulau 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan) dapat dilakukan dengan baik," ungkap Ridwan
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Ridwan berharap, masyarakat dapat memanfaatkan listrik PLN dengan sebaik-baiknya.
"Perlu diingatkan kepada masyarakat, dengan adanya ketersediaan listrik dari PLN diharapkan dapat digunakan dengan bijak dan efisien. Dalam jangka panjang juga diharapkan muncul UMKM yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Executive Vice President Operasi Distribusi Sumatera-Kalimantan PLN Agung Nugraha, menyampaikan program listrik perdesaan di Bangka Belitung dilakukan untuk membangun perluasan jaringan listrik sampai ke dusun-dusun dan pulau terpencil yang belum teraliri listrik oleh PLN.
"Sampai dengan tahun 2022 rasio elektrifikasi desa berlistrik di Bangka Belitung alhamdulillah sudah mencapai 100%. Terima kasih atas partisipasi warga yang selama ini sangat membantu dari membawakan peralatan pembangkit, pemasangan jaringan dan pembangkitan, sehingga pembangunan pembangkit listrik ini bisa berjalan dengan lancar dan cepat," ujar Agung.
Sementara itu, Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan bahwa dengan hadirnya listrik PLN di Pulau Rengit, maka semua desa dan dusun yang berada di Pulau Belitung sudah teraliri listrik.
"Pulau Rengit ini merupakan salah satu dari 6 pulau yang sudah teraliri listrik. Dengan adanya listrik PLN, masyarakat dapat beraktivitas di malam hari, ibu-ibu bisa memasak dengan peralatan listrik, dan anak-anak dapat belajar dan mengaji di malam hari. Harapannya kedepan dapat dikembangkan industri wisata di Pulau Rengit ini," kata Saleh.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN Babel), Ajrun Karim menyampaikan bahwa di Belitung saat ini sudah ada 9 pulau dengan sistem isolated.
"Saat ini di Pulau Belitung sudah ada 8 pulau dengan sistem kelistrikan isolated. Dengan peresmian hari ini jadi tambah 1 pulau dengan sistem isolated. Sehingga 9 pulau di Belitung menggunakan sistem kelistrikan isolated," kata Ajrun.
Perlu diketahui Sistem pembangkit isolated merupakan sistem yang hanya mempunyai sebuah pusat listrik saja dan tidak ada interkoneksi antar pusat listrik serta tidak ada hubungan dengan jaringan umum (interkoneksi milik PLN) sehingga dapat meminimalisasi biaya investasi yang berkaitan dengan transmisi dan distribusi.
PLN terus berupaya mewujudkan keadilan energi dengan menyalurkan listrik ke daerah terpencil. Berkat dukungan pemerintah, realisasi rasio desa berlistrik di seluruh pelosok Indonesia dapat meningkat.(jef)