WahanaNews-Babel | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) siap mendukung Benteng Toboali untuk menjadi destinasi wisata sejarah unggulan di Bangka Selatan.
Direktur Pengembangan Destinasi I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan saat hadir dalam Seminar Sejarah dengan tema "265 Tahun Benteng Toboali, Menguak Sejarah Benteng Terbesar di Luar Sumatra”, yang diselenggarakan Yayasan Jelajah Bangka Indonesia, Selasa (27/9/2022), menyampaikan pihaknya siap mendorong pengembangan destinasi wisata sejarah di Kabupaten Bangka Selatan yang berkualitas.
Baca Juga:
6 Manfaat Solo Traveling yang Bisa Mengubah Hidupmu
"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap mendukung Bangka Selatan dalam memajukan destinasi wisatanya. Kami berharap Benteng Toboali menjadi Destinasi Wisata Sejarah unggulan di Bangka Belitung," kata Wawan saat hadir dalam seminar yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Internasional (World Tourism Day) yang jatuh pada 27 September tersebut.
Wawan menjelaskan harus ada strategi dalam pengembangan Benteng Toboali sebagai wisata sejarah di Bangka Selatan, yakni dengan usaha revitalisasi, penataan kawasan, pengembangan storytelling, hingga pemanfaatan sebagai daya tarik wisata sejarah.
"Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan harus menciptakan konsolidasi birokrasi yang harmonis untuk menghilangkan ego sektoral dan terwujudnya tim yang solid, speed, dan smart dengan semangat kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas dengan fokus pada pengembangan pariwisata karena setiap dinas bisa dijadikan program pariwisata," kata Wawan.
Baca Juga:
Dear Traveler, Ini Destinasi Wisata Top Tahun 2022 Rekomendasi National Geographic
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan yang fokus mengembangkan pariwisata.
"Kabupaten Bangka Selatan harus siap turut serta menjadi destinasi penyangga utama Bangka Belitung sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas," kata Vinsensius.
Vinsensius menjelaskan paradigma pembangunan pariwisata berdasarkan RPJMN 2020-2024 target utamanya yaitu devisa dan nilai tambah, kesiapan destinasi, industri dan masyarakat, kapasitas SDM parekraf, daya dukung lingkungan, hingga citra pariwisata yang berdaya saing nusantara.
Oleh karena itu, Kabupaten Bangka Selatan harus mampu mencapai target tersebut.
"Tujuannya, untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan," kata Vinsensius.
Bupati Bangka Selatan (Basel) Riza Herdavid berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata sebagai core bussiness di Kabupaten Bangka Selatan.
Riza menyatakan siap menyiapkan anggaran untuk pengembangan pariwisata.
Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat, terutama Kemenparekraf.
"Kami titip salam pada Menparekraf, Bapak Sandiaga Uno, kami berharap Menparekraf bisa hadir di Kabupaten Bangka Selatan. Tentunya kami siap berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata sebagai fokus utama kami,” ucap Riza.
Pemkab Bangka Selatan juga berencana merevitalisasi Benteng Toboali sehingga akan menjadi daya tarik masyarakat berkunjung ke sana.
"Pemkab Bangka Selatan siap mengintervensi APBD untuk pengembangan pariwisata dan budaya Bangka Selatan. Nantinya bukan hanya Hari Jadi Kota Toboali yang akan kita perdakan tetapi juga seni tarian, baju adat, dan lainnya," kata Riza. [dny]