WahanaNews - Babel | Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan, usaha jasa keuangan sebagai pemicu ekonomi Kepulauan Babel TW I 2023 yang naik 4,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni pada TW I 2022 (y-on-y) sebesar 3,28 persen.
"Pertumbuhan positif terjadi pada sebagian besar lapangan usaha," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, Sabtu (6/5/2023).
Baca Juga:
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Sebesar 0,32 Persen
Ia mengatakan, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi yang tumbuh sebesar 22,75 persen.
Selanjutnya, diikuti lapangan usaha Jasa Pendidikan sebesar 15,85 persen, lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 12,92 persen serta lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,84 persen.
Ia menjelaskan, struktur PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2023 didominasi oleh lima lapangan usaha utama yakni: Industri Pengolahan sebesar 21,28 persen; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 19,87 persen.
Baca Juga:
Nilai Ekspor Aceh Hingga Triwulan III-2024 Capai 486,1 Juta Dolar AS
"Kemudian Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 16,00 persen; Konstruksi sebesar 9,56 persen serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 7,02 persen," katanya.
Ia menyampaikan, Lapangan usaha Industri Pengolahan serta lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Pertanian sebagai penyumbang terbesar bagi penciptaan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mampu tumbuh positif secara y-on-y, meningkat dibandingkan capaian triwulan I-2022 yang mengalami kontraksi pertumbuhan.
Menurut dia, hal itu disebabkan oleh peningkatan kinerja subkategori Industri Makanan dan Minuman yang ditopang oleh industri minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya.
"Selain itu subkategori Perkebunan Tahunan sebagai bahan baku industri juga mengalami peningkatan kinerja. Pada triwulan I-2023, produksi industri karet dan industri makanan minuman lainnya juga mengalami peningkatan," pungkasnya.[mga]