WahanaNews-Babel | Perusahaan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit di Riau PT Gandaerah Hendana mengungkapkan pihaknya bisa menghemat 59 persen setelah menggunakan listrik dari PT PLN (Persero).
"Setiap bulan kami mengeluarkan biaya operasional Rp 300 jutaan untuk bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, penggunaan listrik dari PLN dapat menghemat sekitar 59 persen atau sekitar lebih dari Rp170 juta," ungkap Direktur Operasional PT Gandaerah Hendana, Hendra, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (15/6/2022).
Baca Juga:
Perusahaan Sawit di Kalteng Minta Perlindungan Hukum ke Bareskrim
Sementara itu, General Manager PLN UIW Riau dan Kepulauan Riau Agung Murdifi memastikan, PLN akan terus berupaya memberikan yang terbaik kepada setiap pelanggan, termasuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pabrik kelapa sawit (PKS).
Agung mengatakan, saat ini daya mampu Riau 1.066,9 megawatt (MW) dan beban puncak 942 MW, menandakan Provinsi Riau memiliki daya surplus sebesar 124,9 MW.
"PLN siap memenuhi permintaan penyambungan baru dan tambah daya untuk semua golongan pelanggan termasuk kalangan industri," ujar Agung.
Baca Juga:
130 Perusahaan Sawit Sudah Daftar Simirah, Jual Minyak Goreng Rp 14.000
Agung menargetkan peningkatan konsumsi listrik di Riau dan Kepri, salah satunya di sektor industri.
Salah satunya melalui akuisisi captive power atau pembangkit listrik milik industri menjadi suplai dari PLN.
Selain lebih hemat, pelanggan dapat berfokus pada bisnis intinya karena seluruh kebutuhan kelistrikannya bakal dilayani PLN," ujarnya. [dny]