WahanaNews-Babel | Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai membangun rel ganda kereta api Solo-Semarang fase 1 segmen Solo Balapan-Kalioso. Sekitar 1,8 kilometer dari 10 km yang dibangun adalah rel kereta api layang (elevated) terpanjang di Tanah Air.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan proyek itu diharapkan dapat mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Surakarta.
Baca Juga:
Terkait Kasus Korupsi Tol MBZ, Kejagung Periksa Mantan Dirjen Perhubungan Darat
"Lalu lintas di Simpang Joglo ini sangat padat dan menjadi titik kemacetan. Dengan adanya penataan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah lalu lintas jalan dan pergerakan kereta api," ujar Budi di sela acara Ground Breaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan-Kalioso dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo Kota Surakarta, dikutip Antara, Sabtu (8/1).
Budi mengungkapkan, jalur kereta di Simpang Joglo memiliki frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat, karena dilintasi oleh tiga jenis kereta yaitu Kereta Jarak Jauh (penumpang dan barang), Kereta Bandara Adi Sumarmo (BIAS), dan Kereta Komuter Solo-Jogja.
Simpang Joglo membuat waktu kedatangan (headway) kereta api menjadi lebih dari 30 menit. Dengan dibangunnya rel layang, Budi berharap headway kereta api turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit.
Baca Juga:
PT Jakarta Propertindo Siap Uji Coba Jalur LRT Jakarta Fase 1B
Kemenhub bersama Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta, bersinergi melakukan penataan perlintasan sebidang kereta api di Simpang Joglo.
Penataan yang dilakukan yaitu, pertama, pembangunan rel ganda kereta api layang sepanjang 1,8 km yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.
Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal yang ada kota Solo yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer dan Keraton.
Proyek rel ganda KA Solo Balapan-Kalioso dibangun dengan biaya sekitar Rp 920 milyar dan ditargetkan selesai 2023. Proyek ini berasal dari rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Kedua, pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan antara Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
Ketiga, pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Solo. [dny]