WahanaNews-Babel | Saat ini tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mengidap diabetes. Tak hanya yang berusia lanjut, diabetes juga menyerang usia muda bahkan anak-anak.
Diketahui, diabetes bisa ditandai dengan munculnya gejala di kaki yang menandakan gula darah tinggi. Diabetes tipe 2 adalah kondisi umum yang menyebabkan kadar gula darah dalam darah menjadi terlalu tinggi.
Baca Juga:
Dokter Anak Imbau Konsumen Teliti Label Kemasan untuk Cegah Konsumsi Gula Berlebih
Ini biasanya hasil dari kurangnya produksi insulin atau desensitisasi terhadap hormon. Menurunkan gula darah tinggi sangat penting, karena saraf yang rusak dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
Beberapa tanda pertama masalah mungkin muncul di kaki. Ada banyak sekali komplikasi yang terkait dengan diabetes, dan sebagian besar penyakit ini diakibatkan oleh gula darah yang tidak diatur.
Salah satu akibat dari gula darah tinggi kronis adalah neuropati perifer, yang dapat menyebabkan masalah di kaki, di mana saraf paling sensitif.
Baca Juga:
Diet Bergizi Seimbang Bantu Penderita Diabetes Jaga Kadar Gula Darah Stabil
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan kerusakan saraf adalah salah satu kemungkinan komplikasi dari kadar gula darah tinggi untuk waktu yang lama.
"Gula darah tinggi merusak saraf, dan saraf ini mungkin berhenti mengirim pesan ke berbagai bagian tubuh," kata CDC dilansir dari Express, Sabtu (26/3/2022).
Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK), kemerahan, kehangatan dan pembengkakan bisa menjadi tiga gejala yang terkait dengan kerusakan saraf.
Kondisi yang dikenal sebagai kaki charcot, dapat menyebabkan tonjolan tulang, mengubah penampilan kaki. Kaki charcot, yang menurunkan sensasi dan kemampuan merasakan suhu, juga dapat menyebabkan rasa sakit dan trauma pada ekstremitas.
"Kemudian, tulang di kaki dan jari kaki bisa bergeser atau patah, yang dapat menyebabkan kaki memiliki bentuk yang aneh," jelas NIDDK.
Seringkali saat saraf berhenti bekerja, Anda mengalami kehilangan sensasi, yang berarti borok dan luka dapat dengan mudah luput dari perhatian. Tapi karena diabetes menurunkan jumlah aliran darah ke ekstremitas tubuh, luka bisa memakan waktu lebih lama untuk sembuh sehingga kaki lebih rentan terhadap infeksi.
Oleh karena itu, merawat kaki adalah hal yang paling penting bagi penderita diabetes untuk menghindari masalah lebih lanjut. Anda harus mencari luka, sakit, atau bintik merah, bengkak atau melepuh berisi cairan dan kuku kaki yang tumbuh ke dalam yang dapat menyebabkan infeksi. [dny]