WahanaNews-Babel | Pemerintah sedang mempertimbangkan terkait vaksin booster sebagai syarat mudik Lebaran 2022, hal itu sesuai pernyataan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.
Jika seseorang bisa membuktikan telah mendapatkan vaksin dosis lanjutan ini, maka yang bersangkutan tidak lagi perlu melakukan tes PCR atau antigen.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
"Nanti booster itu kita ingin jadikan syarat kalau nanti orang mau mudik. Selain vaksinasi sudah lengkap dua kali, harus juga sudah di-booster sehingga demikian tidak perlu ada lagi semacam di-PCR atau di-antigen," kata Ma'ruf, dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/3/2022),
Semua ini bisa saja disahkan apabila lonjakan kasus infeksi yang saat ini sudah menurun, tidak kembali meningkat dalam masa Ramadhan atau Lebaran nanti.
Bagaimana pandangan epidemiolog?
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Tanggapan epidemiolog
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, apa yang disampaikan oleh Wapres adalah sesuatu yang baik.
Hal ini sebagai upaya mengurangi risiko Covid-19 selama masa pergerakan besar masyarakat.
"Yang disampaikan Pak Wapres ya betul, jadi prinsip mendasar dalam mengurangi risiko atau melakukan mitigasi risiko, khususnya dalam masa Ramadhan, pergerakan orang, ya memang status imunitas menjadi sangat penting. Dan kalau vaksin booster jadi itu (syarat) ya bisa itu mengurangi," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/3/2022).
Dicky mengatakan, tak harus booster, karena vaksinasi lengkap 2 dosis saja sebenarnya sudah memungkinkan untuk dijadikan syarat.
"Dua dosis juga bisa asal dalam durasi protektif, artinya masih 6-7 bulan pasca-suntikan kedua. Kalau sudah di-booster itu lebih baik. Ini akan mengurangi risiko," ujar dia.
Dengan begitu, masyarakat yang mendapatkan dosis kedua pada Oktober atau November 2021 yang masih termasuk dalam durasi protektif.
Diimbangi dengan upaya lain
Meski menyebut apa yang disampaikan Wapres baik, Dicky mengingatkan, jika benar akan diambil, masih perlu dibarengi dengan upaya lain.
"Saya kira ini baik, namun harus dibarengi dengan deteksi dini, surveilans, dan 5M di komunitas sangat penting untuk dilakukan," sebut Dicky.
Lebih lanjut, moda transportasi yang akan melayani perjalanan mudik masyarakat juga harus dilakukan pembenahan.
Khsusunya terkait dengan keamanannya di masa pandemi yang belum berakhir ini.
"Dan moda transportasi selama mudik itu ya betul-betul dipastikan juga memperkuat protokol kesehatannya, memperbaiki kualitas udara indoor, kereta lah, bis, itu dengan ventilasi sirkulasi yang baik," pungkas dia.
Syarat booster untuk mudik masih dikaji
Apa yang disampaikan Wapres adalah rencana yang belum diputuskan apakah benar akan berlaku atau tidak.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Cocid-19, dr. Alexander Ginting mengatakan hingga saat ini pihaknya masih merumuskan syarat vaksinasi seperti apa yang nantinya perlu untuk diberlakukan di masa mudik Lebaran 2022.
"Masih dalam kajian tim pakar perihal syarat vaksinasi harus lengkap dan jika belum vaksin ada surat keterangan dari dokter beserta hasil PCR beserta hal hal determinan lainnya," ujar dr. Alex, dihubungi terpisah, Rabu (23/3/2022). [dny]