WahanaNews-Babel | Banyak pengacara dari suku Batak yang meraih kesuksesan dalam karirnya. Sebut saja misalnya Hotman Paris Hutapea, Hotma Sitompul, Luhut MP Pangaribuan, Otto Hasibuan, Adnan Buyung Nasution, Hotman Paris, Ruhut Sitompul, hingga Hotma Sitompul.
Performa dan nama mereka sudah tidak asing lagi lantaran sering muncul di layar kaca. Terlebih karena profesi sebagai pengacara yang tak jarang memenangkan berbagai kasus terkait hukum.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu pun tergelitik untuk membuktikan alasan di balik profesi pengacara yang banyak ditekuni oleh suku Batak.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, @jokowi, ia sempat menampilkan foto dirinya bersama sang istri, Iriana, yang sedang berada di Sumatera Utara. Sambil melakukan kunjungan kerja, keduanya juga menyempatkan diri untuk menghampiri kampung tua Huta Siallagan.
“Kampung ini namanya diambil dari nama Raja Laga Siallagan, garis keturunan suku Batak asli,” tulisnya pada keterangan foto yang diunggah.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Terletak dekat Danau Toba, tepatnya di desa Ambarita, Kabupaten Samosir, Jokowi rupanya baru mengetahui bahwa tempat tersebut merupakan titik awal sejarah penegakan hukum dahulu kala.
Dijelaskan oleh keturunan raja ke-17, Gading Jansen Siallagan, pada tempat tersebut juga masih terdapat kursi dan meja pengadilan milik sesepuh.
“Masih ada bekas batu persidangan, berbentuk sebuah meja dan kursi tersusun melingkar, tempat sang raja mengadili pelanggaran hukum adat,” tulisnya.