WahanaNews - Babel | Sebanyak 1,2 ton minyak goreng bersubsidi, MinyaKita terjual habis di pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Taman UMKM Kompleks Kantor Gubernur di Pangkalpinang, Jumat (17/2/2023).
"Hari ini kami bekerja sama dengan Perum Bulog dan distributor menggelar pasar murah untuk stabilisasi harga berbagai bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan 1444 Hijriah," ujar Kepala Bidang Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Babel Fadjri Djagahitam di Pangkalpinang.
Baca Juga:
Pemerintah Kalimantan Tengah Gelar Pasar Murah di SMAN 1 Dusun Tengah
Pada kegiatan itu, Perum Bulog Cabang Bangka menyiapkan beras kemasan lima kilogram sebanyak 1,5 ton, yang dijual dengan harga Rp45ribu per kemasan beras Bulog kualitas medium dan Rp65 ribu per kemasan untuk beras kualitas premium.
Bulog juga menyediakan gula pasir PSM yang dijual Rp13.500/kilogram, tepung terigu Rp12.500/per kilogram, sedangkan distributor menjual minyak goreng Minyakkita Rp14 ribu/liter dan Rp28 ribu untuk kemasan dua liter.
Sementara, Branch Manager PT MLi Mastrindo distributor MinyaKita, Denni Honoris mengatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak 1,2 ton minyak goreng MinyaKita yang dijual dengan kemasan satu liter dan dua liter.
Baca Juga:
Pemkot Tarakan Gelar Gerakan Pangan Murah Bersama BI dan Mitra Jelang Idul Adha
Ia mengatakan, antusias masyarakat membeli minyak goreng ini sangat baik karena harga yang ditawarkan cukup murah dibanding minyak goreng merek lain yang saat ini masih di atas Rp15 ribu/liter.
Sebagai distributor MinyaKita, pihaknya hanya menjual minyak goreng langsung ke masyarakat atau pasar rakyat dengan harga Rp14 ribu/liter sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
Dalam rangka menjelang Idul Fitri 1444H, Babel juga mendapat jatah 19 ton minyak goreng MinyaKita yang akan didistribusikan ke pasar rakyat dan langsung ke warga melalui kegiatan pasar murah.
"Kami mendukung program pemerintah dan sesuai arahan yang sudah disampaikan untuk tidak menjual MinyaKita ke ritel modern dulu, namun langsung ke masyarakat melalui pasar murah dan pasar rakyat," ujarnya.
Diketahui, MinyaKita merupakan produk minyak goreng kemasan yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan minyak goreng untuk memenuhi domestic market obligation (DMO).
MinyaKita diluncurkan Kementerian Perdagangan pada awal Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng di pasaran yang pada waktu itu mencapai sekitar Rp25.000/liter.[mga]