Darmawan melanjutkan, program ketiga yang berkontribusi dalam pengembangan UMK ialah Pemberdayaan Kawasan Wisata. Sebanyak 127 UMK terlibat maupun terbentuk dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan basis potensi wisata desa.
“Program Pemberdayaan Kawasan Wisata memanfaatkan swadaya komunitas lokal sebagai lokomotifnya. Dengan demikian, akan membentuk desa mandiri secara ekonomi dengan memperhatikan aspek lingkungan,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Selain ketiga program yang telah disebutkan, PLN secara khusus juga melakukan pembinaan UMK pada kelima program lainnya, yaitu pemberdayaan perempuan, pemberdayaan kelompok disabilitas, pengembangan kelompok adat, pemberdayaan pesantren, dan electrifying agriculture. Program-program ini melibatkan sebanyak 178 UMK.
Darmawan menambahkan, dalam menjalankan program-program TJSL ini, PLN mengedepankan prinsip Creating Shared Value (CSV), sehingga tidak hanya penerima bantuan yang mendapatkan manfaat, tetapi perusahaan juga menerima manfaat.
“Penerapan program dari TJSL PLN ini, akan terus kami jalankan. Karena, selain menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang berkelanjutan, program ini juga mendukung proses bisnis yang PLN lakukan,” pungkas Darmawan.[mga]