Dengan adanya PLTM Pantan Cuaca, lanjut dia, mesin PLTD Rema milik PLN dapat berperan sebagai penyuplai daya cadangan untuk Kabupaten Gayo Lues yang berefek baik pada mesin-mesin kepunyaan PLN.
“Kehadiran PLTM 4,5 MW ini memang ditunggu. Pembakaran minyak fosil memang paling cepat tetapi mahal secara operasional ditambah harga bahan bakar fosil mahal. Apabila PLTM Pantan Cuaca 4,5 MW beroperasi maka akan menggantikan dari sebelumnya bahan bakar fosil ke energi terbarukan,” ujarnya.
Baca Juga:
Komitmen PLN Salurkan Energi Bersih demi Mendorong Kolaborasi Pelestarian Lingkungan
PLTM Pantan Cuaca berlokasi di Kabupaten Gayo Lues berkapasitas 4,5 MW dengan nilai investasi sebesar Rp 160 miliar.
Konstruksi PLTM Pantan Cuaca telah dimulai pada bulan Mei dan diharapkan pada bulan September dapat dilaksanakan peletakan batu pertama.
“Sudah dimulai konstruksi pada bulan Mei, kami akan berusaha selesaikan konstruksi dengan mengutamakan keselamatan dan peduli lingkungan,” ucap Baek Seunghwan, Direktur Utama PT Hidro Jaya Konstruksi.
Baca Juga:
Salurkan Energi Bersih, Wujudkan Kolaborasi: PLN Bidik Porsi Pembangkit EBT 75% Tahun 2030
Sebelumnya, PT Hidro Jaya Konstruksi telah ditetapkan sebagai pemenang lelang kuota PLTM Tersebar 4,5 MW di Gayo Lues yang dilaksanakan oleh PLN UIW Aceh.
Dicanangkan, projek ini akan siap pada tahun 2024 mendatang. [dny]