“Pada tahun 2023, kami berencana menambah konektivitas listrik PLN di 57 lokasi masing-masing 49 perumahan afdeling, 2 perumahan emplasment dan 5 perumahan pabrik serta 10 unit pabrik kelapa sawit," tambah Jatmiko.
Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PLN Adi Lumakso mengatakan, penggunaan energi listrik PLN jauh lebih efisien dibanding menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau pembangkit listrik secara mandiri.
Baca Juga:
Menko Airlangga Minta Iklim Investasi di Indonesia Harus Kondusif
“Harga 1 kWh PLN untuk tarif industri layanan premium itu Rp 1.1145,78 setara dengan 3,3 liter BBM yang sekarang harganya kurang lebih Rp 15.000 an. Jadinya dari sisi harga energi listrik lebih efisien belum lagi dari sisi lainnya seperti maintenance," ungkap Adi.
General Manager Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau PLN, Agung Murdifi mendukung penuh pelaku industri dan investor dengan pelayanan kelistrikan yang andal.
Dia juga menambahkan, pasokan listrik yang tersedia cukup untuk mendukung pertumbuhan industri.
Baca Juga:
Sambangi Kementerian PUPR, Bupati Untung Tamsil Pastikan Pembangunan Pasar Thumburuni Fakfak Segera Diselesaikan
"Dengan beralih menggunakan listrik PLN, kami menjamin keandalan pasokan listrik yang menjadi bukti dari kualitas layanan prima dari PLN untuk pelanggan industri di Provinsi Riau. Dapat kami sampaikan bahwa daya mampu sistem kelistrikan di Riau sebesar 1.153 MW, dengan cadangan sebesar 192 MW yang sangat cukup dan siap untuk mendukung pertumbuhan sektor industri di Riau," terangnya.
Agung pun mengapresiasi PTPN V atas langkah sinergi ini di mana dalam sinergi tersebut mendukung program pemerintah mengurangi energi impor.
“Energi fosil yang merupakan energi impor yang selama ini digunakan oleh PTPN V beralih menggunakan energi domestik. Di mana, yang kita ketahui sistem kelistrikan interkoneksi Sumatera telah menggunakan bahan bakar domestik yang berasal dari batu bara, gas dan air," terang Agung. [dny]