Sementara itu Direktur Eksekutif Yayasan BUMN untuk Indonesia Syafuan mengatakan para peggiat UMKM dari kalangan disabilitas harus diberi hak dan kesempatan yang sama.
Apalagi kondisi setelah pandemi seperti sekarang, semua pelaku UMKM terdampak akibat menurunnya daya beli masyarakat.
Baca Juga:
Ultimatum Keras Setelah Kekalahan Telak Timnas dari Jepang, Erick Thohir Ancam Mundur dari PSSI
"Kami berharap bantuan dalam bentuk alat-alat produksi yang dibutuhkan untuk meningkatkan aspek kualitas dan produktifitas, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar bisa mengembalikan semangat dan daya juang mereka untuk bangkit," ujar Syafuan.
Selain bantuan pendanaan untuk membeli alat-alat produksi yang diserahkan kepada Muhammad Mabrur, salah satu perwakilan UMKM Disalilitas, Yayasan BUMN untuk Indonesia juga memberikan bantuan beasiswa dan fasilitas penunjang pendidikan kepada Sandiani Sri Wahyuni anggota IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).
Dalam upaya membangkitkan UMKM disabilitas, tulang punggung ekonomi nasional tak hanya butuh pendanaan untuk membeli alat produksi atau pemodalan agar semakin berkembang.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Dukungan berupa pelatihan hingga pemasaran digital juga bagi pelaku UMKM dari kalangan disabilitas.
Di era tekonologi digital seperti saat ini, para penggiat UMKM disabilitas akan lebih mudah menjalankan bisnis sepanjang menguasai pula teknologi. [dny]