Dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE, dibangkitkan dari dari enam area yaitu Area Lahendong, Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 120 MW, Area Kamojang, Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW.
Kemudian Area Ulubelu, Lampung dengan kapasitas terpasang sebesar 220 MW, Area Karaha, Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW, Area Lumut Balai, Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 55 MW, dan Area Sibayak, Sumatera Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 12 MW.
Baca Juga:
Ahok Tegaskan Peluang Koalisi Anies-Ganjar Tidak Mungkin Terjadi
Adapun, panas bumi merupakan salah satu energi hijau dan ramah lingkungan yang dapat mendukung Indonesia menuju net zero emission sehingga perlu terus dikembangkan dan didukung sebagai energi masa depan Pertamina.
Dalam hal ini, pembangunan PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW mewujudkan komitmen PGE dalam memenuhi target ketujuh Sustainable Development Goals (SDGs) dalam memastikan akses energi terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern bagi semua (affordable and clean energy).
Hal tersebut dibuktikan dengan penggunaan fluid kerja R1233zd(E) yaitu, refrigerant non-flammable yang ramah lingkungan pada instalasi pembangkit Binary berkapasitas 1x500 kW ini.
Baca Juga:
Tak Sejalan, Ahok Ungkap Adiknya Pilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo menyampaikan apresiasi atas MWT yang dilakukan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Pihaknya siap melaksanakan target-target dalam mengembangkan panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi PGE. [dny]