WahanaNews - Babel | Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat, realisasi investasi di 2022 mencapai Rp 8,17 triliun, meningkat 188 persen jika dibandingkan dengan 2021 yang hanya Rp4,33 triliun.
"Jika dilihat dari target investasi yang ditetapkan pusat Rp 6,67 triliun juga tercapai Rp 8,17 triliun atau terlampaui 121 persen," ujar Kepala DPMPTSP Babel, Darlan di Pangkalpinang, Rabu (1/2/2023).
Baca Juga:
Kemenkumham Minta Babel Daftarkan Martabak Bangka Sebagai KIK
Darlan mengatakan, kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan realisasi investasi yang dilakukan oleh perusahaan menengah dan besar yang setiap triwulan selalu rutin menyampaikan laporannya kepada DPMPTSP Babel dan juga diawasi oleh nasional siber windows investment (NSWI), satu pintu dengan DPMPTSP Babel.
Beberapa sektor yang mempengaruhi peningkatan realisasi investasi di Babel jika dilihat dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) itu adalah sektor tanaman pangan dan perkebunan yang terealisasi sampai 32 persen, industri makanan 23 persen, bahan dasar logam 16 persen.
Dan, jika dilihat dari penanaman modal asing (PMA) itu sektor yang paling besar realisasinya adalah sektor tanaman pangan dan perkebunan 50 persen, listrik, gas dan air 45 persen, industri perdagangan dan hotel 5 persen.
Baca Juga:
Lewat Inovasi 'Blue Green, ASN Panen Sayur dan Buah di Lahan Gedung Pemprov Babel
Dengan capaian realisasi investasi di 2022, jumlah tenaga kerja yang terserap itu ada 1.972 orang untuk tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing (TKA) ada 6 orang. Jumlah tersebut sangat baik untuk tahun ini. Di sektor perkebunan sawit itu banyak tenaga kerja lokal.
"Meningkatnya realisasi investasi ini dapat meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian Babel, lapangan kerja dan daya beli masyarakat hingga meningkatnya eksport untuk perusahaan yang berskala eksport," tutup Darlan.[mga]