Adapun bentuk upaya yang dilakukan ialah mendukung dekarbonisasi dengan menyediakan produk hijau, sertifikat energi terbarukan, juga mengembangkan ekosistem electric vehicle (EV).
PLN, kata dia, menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik, EV digital system, juga bekerja sama dengan himpunan bank negara untuk menyiapkan pembiayaan EV yang murah.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kolaborasi PLN dan PHRI yang Siap Wujudkan Bali Jadi Pusat Pariwisata Hijau
“Di masa depan, ketika kita berbicara tentang energi murah adalah energi bersih, energi terbarukan menjadi sangat kompetitif. Itulah cara kita akan bergerak maju,” kata dia.
Penggunaan energi bersih, menurut Darmawan, dilakukan untuk memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi berikutnya.
Dengan pengurangan pemanfaatan bahan bakar emisi dan pengembangan EBT, dia optimistis pemanasan global bisa diperlambat.
Baca Juga:
PLN Bersama SKK Migas Gandeng University of Dundee Gelar Public Lecture, Kolaborasi Untuk Transisi Energi
“Kami telah mengumumkan net zero emission (NZE) pada 2060 di Glassgow tahun lalu. Bukan hanya karena kesepakatan internasional, bukan hanya karena kebijakan yang kami lakukan ini, tetapi karena kami benar-benar peduli,” ucapnya.
Adapun salah satu program yang dilakukan PLN untuk menuju NZE 2060 adalah dengan melakukan pensiun dini PLTU batu bara dan menggantikannya dengan pembangkit EBT.
“Kita perlu menciptakan lebih banyak ruang bagi energi terbarukan untuk memasuki ekosistem kita,” kata Darmawan. [dny]