Menteri Pertahanan Shoigu langsung menjawab perintah Putin: "Setuju."
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengecam perintah Putin sebagai eskalasi yang benar-benar tidak dapat diterima. Dia merespons atas nama pemerintahnya dalam program "Face the Nation" CBS pada Minggu.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"AS akan terus di sini di PBB dan di seluruh dunia untuk menggunakan setiap kemungkinan yang kita miliki di negara kita untuk mengekspos tindakannya," katanya.
"Presiden Putin terus meningkatkan perang ini dengan cara yang sama sekali tidak dapat diterima, dan kami harus terus mengutuk tindakannya dengan cara sekuat mungkin," kata Thomas-Greenfield.
Arti praktis dari perintah Putin tidak segera jelas. Rusia dan Amerika Serikat biasanya memiliki segmen berbasis darat dan kapal selam dari kekuatan nuklir strategis mereka dalam keadaan siaga dan siap untuk pertempuran setiap saat, tetapi pengebom berkemampuan nuklir dan pesawat lainnya tidak.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Jika Putin mempersenjatai atau meningkatkan kesiapan tempur nuklir pesawat pengebomnya, atau jika dia memerintahkan lebih banyak kapal selam rudal balistik ke laut, maka Amerika Serikat mungkin merasa terdorong untuk merespons dengan cara yang sama.
Demikian analisis Hans Kristensen, seorang analis nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika. "Itu akan menandai eskalasi yang mengkhawatirkan dan potensi krisis," katanya.
Langkah yang mengkhawatirkan terjadi ketika pertempuran jalanan pecah di kota terbesar kedua di Ukraina dan pasukan Rusia menekan pelabuhan-pelabuhan strategis di selatan negara itu.