Direktur Operasi 1 PT PJB Yossy Noval menjelaskan pengujian co-firing di PLTU Tembilah dilakukan secara bertahap sesuai dengan prosedur yang direncanakan.
Pada tahap awal, biomassa digunakan sebagai bahan bakar pengganti dengan total cakupan 25 persen dari total penggunaan energi.
Baca Juga:
WALHI Jambi dan BPR Terbangkan Layangan Berisi Seruan Tolak Stockpile PT SAS
PLN akan melakukan evaluasi setelah proses pengujian selesai. Adapun berdasarkan evaluasi sementara dari hasil pemantauan teknis, perusahaan melihat pengoperasian co-firing masih dalam batasan normal.
Beban 7 MW dapat dijaga dengan stabil dan tidak terjadi load derating hingga maksimum 100 persen biomassa.
Sebaliknya, data menunjukkan potensi perbaikan fuel flow dan NPHR yang cukup signifikan persentasenya PLTU.
Baca Juga:
Belum Ada Kepastian Dipensiunkan, ALPERKLINAS Sambut Baik Rencana Menteri ESDM Bangun PLTU Ramah Lingkungan
Sebab, cangkang sawit memiliki nilai kalori yang tinggi.
Dari aspek lingkungan, cangkang kelapa sawit disebut memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dari batu bara.
Sehingga, emisi yang dihasilkan menunjukkan penurunan.