Tapi Elon Musk masih tetap butuh nikel kita. karena itu, saluran belakang antara Indonesia dan Elon Musk dibuat terbuka.
"Strategi mempertemukan dua kepentingan bisnis ini tetap dibangun dan seperti yang kita lihat kemarin, Elon Musk yang baru saja sepakat membeli Twitter dengan harga lebih dari 600 Triliun Rupiah, tapi rumahnya masih ngontrak itu, sudah bertemu dengan LBP yang mewakili pemerintah Indonesia. Bahkan, Jokowi berencana akan berkunjung dan melihat proyek Space X Elon di Amerika," kata Denny.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Begitulah bisnis, kata Denny, ketika kita tahu bahwa kita punya nilai yang dibutuhkan mereka. Maka kita harus percaya diri kalau mereka akan membeli tentu semua dengan aturannya kita sendiri.
"karena ini negara berdaulat dan Elon Musk juga sekaya kayaknya dia, harus mengerti itu, bahwa Indonesia presidennya sekarang adalah Jokowi yang tetap baik dalam berkomunikasi tetapi dalam aturan dia tidak mau berkompromi." Tutur Denny.[dny]