Namun, Rusia membantah segala tudingan pembantaian warga sipil di Ukraina.
Moskow menuding foto dan video yang menyebar itu sengaja dibuat-buat untuk menjatuhkan reputasi Rusia di mata dunia.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Rusia bahkan menuding pasukan Ukraina lah yang membunuh sendiri orang-orang tersebut.
"Analisis video membuktikan bahwa banyak di antara mereka yang dibunuh memakai kain putih pada tangan mereka - lambang status netral atau persahabatan terhadap pasukan Rusia. Kemungkinan besar orang-orang tersebut dibunuh pasukan Ukraina karena 'bekerja sama' dengan Rusia.Pada saat yang sama, salah satu video lain semakin populer," demikian pernyataan Rusia yang diterima media dari kedutaannya di Jakarta, Selasa (5/4).
Rusia menuturkan tudingan pembantaian ini bermula ketika pasukannya keluar dari wilayah Kyiv sekitar 30 Maret lalu.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
Saat itu, seluruh pasukan Rusia yang sempat mengepung kota-kota di dekat Kyiv dan menuju ibu kota ditarik keluar wilayah tersebut, termasuk dari Kota Bucha.
Namun, Rusia mengklaim artileri pasukan Ukraina terus melanjutkan serangan pada pasukannya yang sedang keluar wilayah itu dan area permukiman di sekitarnya.
Rusia juga menuturkan sehari setelahnya, 31 Maret, Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengonfirmasi lewat pesan video bahwa tidak ada pasukan Moskow di kotanya.