Jika dibandingkan dengan Januari 2022 di kisaran US$158,50 per ton, harga batu bara melonjak hingga dua kali lipat dalam enam bulan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan kondisi pasokan gas di Eropa berpengaruh besar dalam penentuan harga batu bara acuan bulan ini.
Baca Juga:
Sukses Uji Coba 100% Biomassa, PLN Lanjutkan Operasi PLTU Sintang 3x7 MW Tanpa Batubara
Faktor lain yang turut mempengaruhi harga batu bara acuan adalah lonjakan permintaan dari China, India, dan Korea Selatan.
"Hal ini terjadi lantaran Rusia menawarkan diskon harga batu bara," terang Agung.
Sepanjang tahun ini, harga batu bara konsisten meningkat. Pada Januari, harganya masih di kisaran US$158,50 per ton. Lalu, menanjak jadi US$188,38 per ton pada Februari.
Baca Juga:
PLN Sukses Uji Coba Penggunaan Limbah Uang Kertas Jadi Bahan Bakar, Raih Rekor Muri
Selanjutnya pada Maret menyentuh level harga US$203,69 per ton. Disusul April dan Mei masing-masing US$288,40 dan US$275,64 per ton.
Lalu, pada Juni harga batu bara acuan tembus US$323,91 dan Juli sedikit menurun menjadi US$319 per ton.
Tahun lalu, pasokan batu bara ke PLN juga sempat macet pada Agustus 2021 hingga Januari 2022.