Sementara itu, ajudan Bupati Bangka Barat, Fajrin, pun membeberkan terkait modus yang dilakukan pelaku untuk menipu korbannya.
"Dia pura-pura mentransfer, ada bukti transfernya padahal itu fiktif. Contohnya dia mentransfer Rp 12,5 juta tapi Rp 9 juta untuk masjid, sisanya Rp 3,5 juta dia nitip untuk orang. Penerima nggak tau siapa, nanti penipu itu ngasih nomor telepon dan disuruh menghubungi orang itu," jelas Fajrin.
Baca Juga:
Pemberhentian Sejumlah Pj. Penghulu oleh Plt. Bupati Rohil Tuai Kritikan
"Nanti balik-balik ke penipu itu lah yang dihubungi, nanti setelah orang bingung dia bakal bilang sudah lah kirim kesini aja uangnya. Kita kirim duit beneran akhirnya, karena kita mengira sudah ditransfer uangnya jadi itu dugaan modus penipu itu," ungkapnya. [dny]