Tampilan visual botol oli penting diperhatikan. Konsumen disarankan mengecek kondisi tutup botol. Bila segelnya sudah rusak hindari dan jangan dibeli. Sebab umumnya produsen pelumas menciptakan kemasan dengan tutup botol sekali pakai.
Jadi jika muncul kerusakan seperti tutup tidak kencang dan ada beberapa bagian penyok, maka besar kemungkinan kualitas oli tidak bagus atau besar kemungkinan oli palsu. Coba juga amati apakah seal pada tutup botol tersebut hilang? Jika iya kemungkinan oli palsu.
Baca Juga:
Banyak Peredaran Oli Palsu, Produsen Salahkan Konsumen
Label kemasan
Cara selanjutnya masih mengamati kemasan. Anda juga bisa melihat bagian label pada botol, jika tampak kusam, rusak, atau tidak mirip label asli maka patut dicurigai. Demi mengejar biaya murah, pemalsu dapat memakai botol oli bekas pakai.
Baca Juga:
Oli Palsu Beredar, Konsumen Diminta Tak Asal Beli
Ada juga praktek pemalsuan yang memanfaatkan label baru menggunakan kertas stiker murah. Tentu saja hasil cetak label ini banyak perbedaan dengan yang asli. Anda bisa melihat dari warna dan kualitas kertas label.
Pada label juga bisa melihat stiker hologram khusus yang selalu disematkan pabrikan. Oli palsu tentu saja tidak memiliki stiker ini atau jika ada kemungkinan tidak mirip.
Nomor produksi