Salah satunya mendatangkan dana segar dari investor yang ingin mengembangkan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
"Sebenarnya ketika PLN mempensiunkan PLTU, maka akan banyak opsi pembiayaan murah baik dalam dan luar negeri untuk transisi ke EBT," tuturnya.
Baca Juga:
PLTU Masih Akan Ditambah hingga 2034, ALPERKLINAS Desak Pemerintah Minimalkan Dampak Emisi terhadap Dunia dan Masyarakat
Apalagi Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan.
Semisal PLTA dari debit aliran sungai dan tenaga surya di berbagai wilayah.
"Indonesia juga punya banyak sekali sumber EBT seperti mikro-hidro dari aliran sungai, sampai tenaga surya di pedesaan," kata dia.
Baca Juga:
PLN Tuntaskan Proyek Listrik Strategis di Sumsel, 210 Tower Melintasi Lima Wilayah
Hanya saja langkah tersebut belum diambil PLN. Sehingga membuat para investor meragukan keseriusan pemerintah untuk bertransisi ke energi bersih.
Di sisi lain, untuk mempensiunkan PLTU, PLN juga membutuhkan anggaran yang tidak murah.
Menghentikan PLTU sebelum masa kontrak habis membuat PLN harus membayar penalti.