“Jika perusahaan tidak menggunakan label BPA, konsekuensinya ada di masyarakat,” ujar dia.
Agar pengusaha tidak khawatir dia pun mencontohkan IKEA.
Baca Juga:
Ada Senyawa Lain, Peneliti: Pelabelan BPA Free Lebih Membahayakan Konsumen
“Kalau kita lihat IKEA sudah menghapus BPA. Produknya hidup. Seorang pengusaha harus inovasi dan kreatif. Karena kebutuhan pasar berubah. Jika tak mau berubah maka siap-siap hilang di pasaran. Karena saat ini masyarakat tengah menuntut masalah kesehatan", sambungnya.
Regional Manager perusahaan air minum Cleo Kudus Yohanes Catur Arkiyono mengatakan, sejak berada di pasar Indonesia tahun 2003, Cleo tidak menggunakan bahan polikarbonat.
“Kami juga melakukan returnable terhadap galon-galon yang sudah tidak layak pakai,” Kata dia.
Baca Juga:
Pakar: Label BPA Penting untuk Jamin Kesehatan Konsumen
Para pengusaha, lanjut dia, harus kreatif dan inovatif. Perusahaannya pun akan mengolah galon yang tidak layak pakai menjadi layak pakai kembali.
“Strategi B to B, untuk ramah lingkungan, supaya inovasi terhadap kemasan kita jaga. Jangan sampai kita memberikan kemasan yang tidak layak. Kita sudah konsen ke sana dari awal.”
Dia pun meminta para pengusaha untuk tidak khawatir dengan adanya rencana aturan BPOM itu.