Sudah lama Kecamatan Membalong terkenal dengan produk gula aren atau dalam bahasa lokal disebut sebagai gule kabong.
Masyarakat di selatan Pulau Belitung ini pun masih ada yang mengambil air nira untuk diolah menjadi gula aren dengan kualitas yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Melihat potensi ini, sejumlah siswa di SMA Negeri 1 Membalong terinspirasi mengolah gula aren ini agar lebih naik kelas, yakni dengan memproses lebih lanjut untuk menghasilkan gula semut bermerek De Kabong Palm Sugar.
Gula semut merupakan gula merah, namun berbentuk bubuk atau ada pula yang menyebutnya sebagai gula kristal.
Dinamakan gula semut lantaran bentuknya mirip dengan rumah semut yang bersarang di tanah.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Gula jenis ini memiliki sejumlah keunggulan yakni kandungan glikemik yang lebih rendah dari gula pasir maupun gula aren.
Indeks glikemik ini mengindikasikan seberapa cepat makanan diubah menjadi gula darah, sehingga makin tinggi nilainya, makin cepat pula gula darah naik.
Dengan indeks glikemik yang lebih rendah, gula semut lebih aman dikonsumsi bagi penderita diabetes.