Hal mana manajemen rantai pasok beras dikaitkan dengan integrasi Artificial Intelligence (AI) dan teknologi blockchain untuk efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas.
Siswa Indonesia ini percaya bahwa teknologi blockchain dapat membantu sistem pertanian dengan tiga cara utama berikut:
Baca Juga:
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) melaksanakan pelatihan Metode Tani Nusantara
1. Meningkatkan Efisiensi dan Pelacakan Rantai Pasokan
Teknologi blockchain memungkinkan pelacakan dan penelusuran informasi dalam rantai pasok makanan, sehingga meningkatkan keandalan dan ketersediaan pangan.
Baca Juga:
Konsulat India Temui Wali Kota Gunungsitoli, Jajaki Peluang Kerja Sama Sektor Pendidikan-Pertanian
Hal ini memungkinkan cara aman untuk menyimpan dan mengolah data, yang memfasilitasi pengembangan dan penggunaan inovasi berbasis data untuk pertanian pintar dan asuransi pertanian berbasis indeks pintar.
Manajemen inventaris pertanian yang lebih transparan juga terbantu dengan teknologi blockchain.
Penggunaan teknologi blockchain pada pertanian juga dapat meningkatkan produktivitas. Akibat sistem human-to-human yang sering lambat dan tidak efisien, produktivitas biasanya menjadi tidak maksimal.