WahanaNews-Babel | Pengungsi korban banjir melakukan shalat di aula Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjung Karang, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (4/1/2023).
Pengurus gereja mengatakan, hal ini sebagai bentuk toleransi peribadatan antar umat beragama. Gereja ini dijadikan tempat pengungsian sebanyak 127 warga korban banjir yang mayoritas beragama Islam sejak Minggu (1/1/2023).
Baca Juga:
BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M5,3 di Padang Sidempuan: Geser Turun dalam Lempeng
Desa terdampak banjir bertambah
Dampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin meluas karena sehari sebelumnya hanya terjadi di 23 desa saat ini bertambah menjadi 25 desa yang tersebar di lima kecamatan, menyusul curah hujan yang semakin tinggi.
"Berdasarkan data tangga 4 Januari 2023 pukul 11.00 WIB, tercatat ada 25 desa yang tersebar di lima kecamatan yang terdampak banjir. Kelima kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Mejobo, Jati, Undaan, Kaliwungu dan Jekulo," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Munaji, di Kudus, Seperti dilansir dari Antara, Kamis (5/1/23).
Baca Juga:
KSAD Kerahkan Pasukan ke Kejari-Kejati, Ada Apa?
Di Kecamatan Mejobo, kata dia, awalnya hanya tujuh desa yang terdampak banjir, kemudian hari ini (4/1) bertambah menjadi sembilan desa, meliputi Desa Temulus, Mejobo, Payaman, Gulang, Hadiwarno, Kesambi, Kirig, Jojo dan Golantepus.
Untuk Kecamatan Jati, imbuh dia, masih sama seperti sebelumnya tersebar di lima desa. Di antaranya, di Desa Jati Wetan, Tanjung Karang, Jetis Kapuan, Pasuruan Lor, dan Jati Kulon. Sedangkan dari Kecamatan Undaan ada empat desa, meliputi Desa Karangrowo, Ngemplak, Undaan Lor, dan Wates.
Kecamatan Kaliwungu ada empat desa, yakni Setrokalangan, Kedungdowo, Blimbing Kidul dan Banget. Sedangkan Kecamatan Jekulo ada tiga desa, meliputi Desa Bulungcangkring, Bulung Kulon, dan Sadang.